punyanya banyuwangi :)

punyanya banyuwangi :)
gandrungku :)

Rabu, 13 November 2013

Susuhunan Gusti Prabu Tawang Alun, Rang Raja Kerajaan Blambangan 1645-1691 M

keraton-macan-putih.jpg Situs keraton Mican Putih didesa Macan Putih,kecamatan Kabat,Banyuwangi,jawa timur diduga kuat sebagai tempat petilasan terakhir Gusti Prabu Tawang Alun,namun siapakah Prabu Tawang Alun yang sesungguhnya.Mas Senepo atau mas kembar atau I Gusti Prabu Tawang Alun adalah raja terkenal dimasa kerajaan Blambangan yang berkuasa pasca prabu Tampauna turun tahta sebagai begawan dari tahun 1645-1691 M .Riwayat hidup Prabu Tawang Alun tidak ditemukan dalam sebuah prasasti melainkan dari sumber catatan sejarah yang ditulis oleh sang penulis berasal Belanda bernama Leukerker dan menariknya Prabu Tawang Alun adalah keturunan Majapahit dari Prabu Brawijaya yang telah lama menetap dipegunungan Tengger,jawa timur bernama Lembu Anisroyo bangsawan dari daerah Tengger,Bromo . Perjalanan hidup Prabu Tawang Alun sesungguhnya menarik berawal latar belakang keluarganya yang memiliki ayah bernama Minak Lumpat atau sunan rebut payung kemudian dari bangsawan inilah nama Tawang alun muncul.Perjalanan hidup Tawang alun yang tak kalah menarik saat naik tahta menjadi raja Blambangan kala itu Ia naik tahta setelah Tampauna menjadi begawan sebelum Tawang Alun naik tahta Ia melakukan semedi 1652 dengan gelar begawan bayu.Ketika Tawang Alun bertapa Ia mendapat petunjuk agar berjalan arah ngalor wetan dan bila dijalan bertemu macan putih Ia harus duduk diatasnya dan mengikuti perjalanan macan putih menuju hutan sudhimoro kemudian membangun pusat pemerintahan diwilayah Rowo Bayu akibat dari pemberontakkan Mas Wila adik kandung prabu tawang Alung .Pusat pemerintahan di Rowo tak bertahan dan tahun 1655 Tawang Alun memindahkan pusat pemerintahan dengan membuka pemukiman penduduk di hutan Sidhomoro dan dijadikan pusat pemerintahan Blambangan dilengkapi istana atau keraton yang megah diberi nama keraton Macan Putih .Tak berlangsung lama Tawang Alun naik tahta bergelar Susuhunan Gusti Prabu Tawang Alun selanjutnya pasca naik tahta Prabu Tawang Alun menikah dengan dua permaisuri dan beberapa selir hingga melahirkan beberapa keturunan diantaranya pangeran pati ,pangeran putro dan pangeran gajah binarong.Blambangan dibawah pemerintahan Prabu Tawang Alun maju pesat wilayah kekuasaan Blambangan kian luas mencakup wilayah Jember,situbondo,lumajang kemudian Blambang ketika Tawang Alun berkuasa pemerintahan Blambangan berusaha keras keluar dan melepaskan diri pengaruh Mataram.Menariknya Prabu Tawang Alun meski beragama Hindu yang taat ,tetapi terbuka pada komunitas Islam berkembang sehingga Islam pun dapat diterima dalam kalangan masyarakat Blambangan.Kehidupan Tawang Alun tidak banyak tercatat dalam catatan sejarah nusantara seperti prasasti atau naskah sejarah lainnya,tetapi banyak tercatat dalam arsip belanda.Blambangan dibawah kekuasaan Tawang Alun disatu sisi berkuasa keras melepaskan dari pengaruh Mataram,tetapi disisi lain yang dulu tidak bisa ditaklukan oleh kerajaan lain pada masa Prabu Tawang Alun Blambangan dapat ditaklukan oleh Panji Mas,raja kerajaan Buleleng,Bali dampaknya budaya Bali menghiasi dalam kehidupan masyarakat Blambangan.Dampak lain Blambangan dibawah kendali Mengwi ekonomi wilayah ini maju pesat setelah semenanjung Blambangan yang berada dekat selat Bali membuat semenanjung Blambangan menjadi pusat pelabuhan dan perdagangan di nusantara.Tak heran bila Blambangan kala itu menjadi kerajaan pesisir yang kaya dan terbesar dizamannya .Tanggal 25 Oktober 1591 M Prabu Tawang Alun meninggal dunia kemudian dikebumikan dalam bentuk upacara ngabeni. Kini petilasan Prabu Tawang Alun masih dapat dijumpai yakni: situs keraton macan putih berada desa Macan putih,kec Kabat dikenal sebagai tempat berkumpulnya para petinggi Blambangan kemudian Rowo Bayu adalah danau kecil dipuncak bukit didesa Bayu kec Sanggon diduga sebagai tempat semedi atau Moksa Tawang Alun dan tempat ini juga dijadikan tempat ritual doa-doa ataupun peribadatan umat hindu masyarakat Banyuwangi

1 komentar: