punyanya banyuwangi :)

punyanya banyuwangi :)
gandrungku :)

Rabu, 13 November 2013

Perjalanan Prabu Tawangalun

 Cerita ini di kutip dari dongeng seorang nenek. Pada zaman dahulu di Banyuwangi ada seorang raja. Dia adalah prabu tawangalun. Masa kepemimpinan Prabu Tawangalun Banyuwangi loh jinawi rakyat tentram tidak kurang sandang tidak kurang pangan. Prabu Tawangalun di cintai rakyatnya karena kesabaranya di dalam mengarungi ke pemimpinanya. Tiba-tiba Prabu Tawangalun tersandung masalah berebut kekuasaan dengan adiknya. Siapa adiknya Prabu Tawangalun dia adalah wirobroto. 


Wirobroto adalah sosok watak yang kasar dan keras kepala. Wirobroto memberontak kakaknya ia ingin mengambil alih kekuasaan dan Wirobroto berontak di bantu Patih Grinsing. Tentu saja Prabu Tawangalun menolak. PrabuTawangalun takut apa bila kerajaannya dipimpin Wirobroto takut morat-marit hingga terjadilah perang antara Wirobroto dan Tawangalun. Wirobroto di bantu Patih Grinsing. Dan akhirnya Wirobroto mati atau tewas di tangan Prabu Tawangalun. Kemudian Patih Grinsing tidak terima, dia ikut melawan Prabu Tawangalun. Sehingga Patih Gringsing juga ikut tewas. Mengetahui saudaranya tewas Prabu Tawangalun menyesal dengan kematian adiknya. Rasa penyesalan yang berkepanjangan, Prabu Tawangalun memutuskan untuk bertapa. Tempat pertapaan Prabu Tawangalun di kaki bukit gunung Raung. Setelah lama bertapa, tiba-tiba Prabu Tawangalun mendengar suara tanpa bayangan. Menurut dongeng yang ada, suara tanpa bayangan bicara "hai anakku Tawangalun kamu jangan enak-enak bertapa. Bangun dan langkahkan kakimu. Nanti kalau ada macan berwarna putih naiklah jadikan macan itu sebagai kendaraanmu." Selang beberapa saat macan berwarna putih muncul. Kemudian Prabu Tawangalun mengikuti kemana macan melangkah. Tiba macan berwarna putih tadi berhenti. Prabu Tawangalun bingung, kenapa macan berhenti disini. Prabu Tawangalun mikir iya sudah berhubung kamu berhenti disini macan. Maka desa ini aku kasih nama MACAN PUTIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar